Percakapan Habib Rizieq - Yusril Seret Nama SBY, Demokrat : Itu Fitnah Keji

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan geram dengan beredarnya pesan percakapan antara Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, yang menyeret nama Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebab, kata Syarief, pesan percakapan itu mengandung fitnah keji yang menyerang Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
BACA JUGA: Silakan Mau Percaya Prof Yusril atau Habib Rizieq soal Keislaman Prabowo
Dalam pesan percakapan itu, muncul tuduhan kepada SBY tengah melakukan propaganda melawan politik Islam. Syarief berharap, kedua tokoh tidak menyebar fitnah kepada SBY.
"Saya katakan, sudah, lah. Berhenti untuk membuat fitnah-fitnah yang baru. Saya pikir enggak elok, lah," kata dia di Jakarta, Kamis (4/4).
Dia mengklaim, selama masa pemerintahan SBY, kehidupan beragama bisa dijalankan dengan baik. Menurut dia, banyak masyarakat mengucapkan terima kasih ke SBY, karena mampu menjaga keberagaman.
"Hampir dipastikan semuanya berterima kasih kepada kepemimpinan Pak SBY selama 10 tahun. Itu salah satu menunjukkan bahwa apa yang dikritik oleh orang-orang tersebut sangat patut kami sesalkan," ucap dia.
Syarief lantas membandingkan masa kepemimpinan SBY dengan era Joko Widodo (Jokowi). Dalam kepemimpinan Jokowi, beberapa demonstrasi atas nama kepentingan umat beragama acap kali terjadi.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan geram dengan beredarnya pesan percakapan antara Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, yang menyeret nama Susilo Bambang Yu
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Demokrat Laporkan Ketua Pengadilan Tinggi Sulut ke MA dan Kejagung, Ada Apa?
- May Day, Legislator Muda Demokrat Harap Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Buruh
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Perkuat Diplomasi Kebangsaan RI Hadapi Geo-Ekonomi, Ibas Mendorong Kolaborasi ASEAN Plus
- AS Kritik QRIS-GPN, Marwan Demokrat Minta Pemerintah Berdiri Tegak pada Kedaulatan Digital