Percayalah, Masyarakat Aborigin Australia Paham Betul Penderitaan George Floyd

Percayalah, Masyarakat Aborigin Australia Paham Betul Penderitaan George Floyd
Aksi demonstrasi saat Pertemuan G20 di Brisbane tahun 2014 memprotes kematian sejumlah warga Aborigin dalam tahanan. (ABC News: Giulio Saggin)

Di saat warga Australia turut mengecam kematian George Floyd di medsos, banyak warga Aborigin bertanya dimana kalian ketika keluarga saya mengalami hal yang sama?

Apakah orang Australia kurang berempati atas kematian warganya sendiri dalam tahanan? Atau pengaruh Amerika begitu kuat sehingga kita semua memahami lebih baik perjuangan rasial di sana daripada perjuangan kita sendiri?

Kekuatan jumlah

Sebagai jurnalis saya meliput banyak aksi protes terhadap tewasnya penduduk asli dalam tahanan di Australia. Aksi-aksi demo ini mulai dari yang hanya diikuti belasan hingga ratusan orang.

Tapi saya belum pernah melihat aksi seperti apa yang terjadi di Amerika Serikat saat ini.

Percayalah, Masyarakat Aborigin Australia Paham Betul Penderitaan George Floyd Photo: Massa di berbagai kota di Amerika Serikat turun ke jalan di tengah pandemi COVID-19 untuk melakukan aksi demonstrasi untuk George Floyd. (AP: John Minchillo)

 

Salah satu alasannya yaitu jumlah populasi Australia yang relatif kecil. Populasi warga AS keturunan Afrika sekitar 43 juta orang, sementara populasi penduduk asli Australia hanya 800.000 orang.

Tapi ada alasan yang lebih mendasar. Dalam beberapa hal, kriminalisasi terhadap warga kulit hitam di Australia bahkan lebih parah daripada di AS.

Di Australia, tak ada musik, film, atau acara TV yang menyuarakan hal ini secara teratur.

Kesedihan mendalam yang dirasakan akibat kematian George Floyd di Amerika Serikat sudah sangat dipahami oleh masyarakat Aborigin di Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News