Percepat Penetrasi Produk Asuransi
Jumat, 17 Oktober 2008 – 07:58 WIB

Percepat Penetrasi Produk Asuransi
Dia optimistis, asuransi syariah akan lebih berkembang, bukan hanya menyasar nasabah ideologis. Tapi, juga nasabah-nasabah dengan karakteristik beragam. "Syariah itu bukan masalah surga-neraka, tapi masalah sistem. Kalau konvensional itu membeli risiko, syariah membagi risiko," jelasnya.
Premi industri asuransi umum syariah meningkat 41 persen pada tahun lalu, menjadi Rp 269,6 miliar. Asetnya tumbuh 41 persen menjadi Rp 388,6 miliar. Premi asuransi syariah menyumang 1,5 persen terhadap industri asuransi nasional.
Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata mengatakan, pasar asuransi 2009 masih dimungkinkan meningkat karena minimnya pangsa selama ini. Sehingga, ruangnya masih sangat lebar. "Ada peluang agar asuransi ini menjadi fesyen, tren di masyarakat." "Banyak perusahaan asuransi yang mulai menerapkan strategi jitu, seperti bancassurance. Ini signifikan mendongkrak pasar," sambungnya.
Meski kontribusi premi terhadap GDP masih sangat minim, dia meminta agar tidak melulu melihat premi sebagai paramater. "Nilai tanggungannya tentu jauh lebih besar daripada premi. Itu yang seharusnya dilihat, bahwa berbagai risiko usaha ditanggung asuransi." Hal itu membuktikan sumbangan industri ini bagi perekonomian tidak dapat diabaikan. (eri/fan)
JAKARTA - Di tengah gejolak krisis finansial, para pelaku industri asuransi tetap yakin prospek bisnisnya cerah. Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dealer Gathering 2025 Jadi Ajang Strategi Penguatan Pasar Elektronik
- Persediaan Emas di Pegadaian Aman, Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi
- MPMX Fokus Pertahankan Stabilitas Bisnis di Tengah Gejolak Ekonomi
- Kuartal I 2025, Laba Bersih PTPN Group Meroket Jadi Sebegini
- Bank Mantap Gandeng MUF Hadirkan Program Fasilitas Pembiayaan DP 0%
- Yuk Cicil Emas di Pegadaian, Dapatkan Diskon Hingga Jutaan