'Perempuan Berkalung Sorban' Bukan Film Religi

'Perempuan Berkalung Sorban' Bukan Film Religi
Sutradara Hanung Bramantyo dan Para pemain film "Perempuan Berkalung Sorban" saat jumpa pers di Planet Hollywood,Jakarta, Senin (12/1). Foto : Fedrik Tarigan/Nonstop/JPNN
JAKARTA – Film Perempuan Berkalung Sorban (PBS) menolak dikatakan mengikuti sukses film-film religi sebelumnya. Film yang akan dirilis di bioskop 15 Januari itu tidak menitikberatkan pada aspek agama, tapi lebih kepada keluarga.

Lagi pula, menurut Chand Parwez, produser dari Starvision, ide untuk membuat film yang diadaptasi dari novel karya Abidah El Khalieqy itu ada sejak 2002. ”Saat saya baca novel, yang tersirat ini sangat inspiratif. Bisa berikan sebuah harmonisasi. Ini sebuah kisah keluarga,” katanya saat ditemui di kantornya kemarin (13/1).

 

Parwez –sapaan akrabnya– yakin, jika difilmkan oleh sineas yang hebat, kisah tersebut akan menjadi sebuah karya masterpiece. ”Persoalannya, saat itu saya tidak menemukan orang yang tepat. Barulah ketika Hanung (Bramantyo) membuat Get Married, saya lihat dia bisa menciptakan karakter yang kuat dari tokoh-tokoh yang ada,” kisahnya.

 

Gayung bersambut. Hanung yang sebelumnya sukses menggarap film religi, Ayat-Ayat Cinta, menerima tawaran itu. ”Lepaskan film ini dari wacana Islam atau apa pun. Mari bicara tentang manusia dengan manusia. Mari bicara tentang keluarga. Kalaupun ada Islam, hanya sebagai latar belakang,” kata Hanung tentang film garapannya tersebut.

 

JAKARTA – Film Perempuan Berkalung Sorban (PBS) menolak dikatakan mengikuti sukses film-film religi sebelumnya. Film yang akan dirilis di bioskop

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News