Periksa ke Puskesmas Hanya Pakai Sidik Jari

Bisa Peringatkan Kekurangan Obat

Periksa ke Puskesmas Hanya Pakai Sidik Jari
KELOLA DATA: Petugas Diskominfo membuka situs e-health yang akan diterapkan di 63 puskesmas di Surabaya Juli nanti. FOTO: FREDERIK TARIGAN / JAWA POS
Selain itu, jika ada warga yang mengalami kecelakaan, namun tidak ditemukan kartu identitasnya, identitasnya akan ditemukan dengan memindai sidik jari. "Kuncinya, si pasien pernah memeriksakan diri ke puskesmas atau pernah dipindai sidik jarinya," ujarnya sembari menyebut bahwa e-health akan meningkatkan pelayanan kesehatan secara drastis di Surabaya.

Selanjutnya, pendataan stok obat puskesmas menjadi cara untuk mengantisipasi kehabisan obat pada puskesmas. Menurut dia, pada setiap puskesmas akan ada satu orang tim teknis yang bekerja untuk memasukkan semua data termasuk penggunaan obat. "Jika stok obat tinggal sedikit, di layar komputer akan muncul peringatan bertulisan jumlah obat yang kekurangan stok," terangnya.

Kasi Aplikasi Diskominfo Emadarta mengatakan, sebenarnya penerapan e-health di puskesmas sangat mudah. Hanya dibutuhkan dua alat, yakni komputer dan alat pemindai sidik jari. "Komputernya sudah ada dan tinggal pengadaan alat pemindai sidik jari. Jadi, penggunaan teknologi ini tidak serta-merta meningkatkan biaya. Bahkan, kita bisa menghemat," paparnya kemarin (20/2). (idr/c8/end)


SURABAYA - Diskominfo yang bekerja sama dengan Dinkes Surabaya membuat gebrakan baru. Kini warga yang berobat ke puskesmas tidak perlu antre lagi.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News