Peringatan dari Bocah SD: Trotoar Bukan untuk Motor

Peringatan dari Bocah SD: Trotoar Bukan untuk Motor
Daffa Faros Oktoviarto, bicah 10 tahun yang berani menghadang penunggang sepeda motor si totoar. Foto: Radar Semarang/JPG

Namun jika sedang semangat, Daffa sangat giat belajar. Tapi kegemarannya memang menonton televisi.

”Di sekolah juga belum diajari tentang lalu lintas. Idenya bisa melakukan aksi tersebut saya juga heran dari mana. Tapi katanya dari nonton televisi,” kata Murti.

Ia pernah mengadukan soal Daffa ke sang ibu. “Tapi saya malah dimarahi, ndak boleh ikut-ikutan,” kata Murti yang sering mengasuh Daffa karena kedua orang tuanya sibuk bekerja.

Murti menambahkan, sebenarnya ia khawatir akan terjadi hal-hal tak diinginkan pada Daffa. Apalagi yang dihadang adalah orang dewasa.

Namun, kata Murti, cucunya memang punya inisiatif luar biasa. Daffa, kata Murti, selalu berjuang untuk prinsip yang diyakininya.

“Dia bersedia memperjuangkan sesuatu yang benar. Tapi tetap saya larang, karena takutnya orang yang dihadang emosi. Apalagi ini sebenarnya tugas polisi. Kami berharap polisi bisa tanggap dan bekerja optimal bagi pelanggar jalan,” pintanya.(jks/aro/ce1/jpg/ara/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News