Peringatan dari Peneliti Virus soal New Normal saat COVID-19 Masih Liar

Peringatan dari Peneliti Virus soal New Normal saat COVID-19 Masih Liar
Warga menyeberang jalan di kawasan Bunderan HI, Jakarta. Pemerintah akan segera menerapkan kebijakan New Normal. Foto: Ricardo/JPNN

Kondisi tersebut akan semakin memakan banyak korban jiwa sampai pada tahap penularan dapat berhenti setelah individu yang tersisa dapat bertahan hidup dan memiliki kekebalan.

Sementara itu, dalam kasus COVID-19, kata Hakim, belum ada kepastian apakah kekebalan yang didapat secara alami terhadap SARS-CoV-2 benar-benar dapat melindungi seseorang dalam jangka waktu yang lama atau tidak akan terinfeksi kembali.

"Sayangnya, untuk kondisi sekarang ini, vaksin masih agak jauh tahap pengembangannya untuk bisa secara efektif mengatasi COVID-19," kata Hakim yang saat ini tengah melakukan persiapan dengan tim peneliti Pusat Kajian Kesehatan Anak untuk melakukan Uji Klinis Vaksin Rotavirus Fase III.

Oleh karena itu, Hakim menekankan bahwa konsep herd immunity tidak boleh menjadi tujuan dalam menanggulangi wabah COVID-19, yang infeksinya masih menyebar dengan liar.

Menurut dia, masyarakat tidak boleh dibiarkan bebas begitu saja seperti kondisi sebelum ada wabah.

"Pemerintah harus tetap menerapkan aturan secara ketat seperti menganjurkan tetap memakai masker saat berkegiatan di luar rumah, jaga jarak, menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, menghindari kerumunan massa, membatasi aktivitas sosial, melakukan isolasi dan karantina bagi yang terpapar virus dan lainnya," kata dia. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

Peneliti virus dari UGM dr Mohamad Saifudin Hakim urun saran dan pendapat soal rencana penerapan new normal di saat COVID-19 masih liar.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News