Peringatan Moore

Oleh Dahlan Iskan

Peringatan Moore
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Maka fakta tidak lagi penting. Yang terpenting adalah persepsi.

Dan selama empat hari konvensi Partai Republik itu Biden terus-menerus dipersepsikan dekat dengan demo, kerusuhan, penjarahan dan yang serba ketidaktertibkan.

Itu dilanjutkan lagi dengan kampanye lebih memojokkan Biden: apakah orang yang seperti itu bisa membangun ekonomi? Maka Trump  muncul sebagai lebih mampu membangun ekonomi.

Biden memang sempat menangkis dengan fakta. Bahwa ketidaktertiban itu justru terjadi di zaman pemerintahan Trump.

Namun, sekali lagi, fakta tidak penting. Yang muncul kuat adalah: kerusuhan itu dilakukan oleh orang yang anti-Trump. Tidak laku lagi logika bahwa yang anti-Trump belum tentu pro-Biden.

Yang jelas kubu Trump berhasil mengampanyekan kesan: mereka yang rusuh-rusuh itu adalah pendukung Biden.

Misi mulia demo itu untuk memperjuangkan kesetaraan ras menjadi tenggelam sangat dalam.

Biden menjadi dalam bahaya. Selama berbulan-bulan Biden unggul 9 persen dari Trump. Setelah konvensi ini keunggulan Biden tinggal 6 persen.

Trump bisa menutupi kenegatifan itu dengan persepsi-persepsi negatif untuk Biden. Maka fakta tidak lagi penting. Yang terpenting adalah persepsi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News