Peringati Nuzululqur'an, Jokowi Harap Tak Ada Orang Merasa Paling Suci

Peringati Nuzululqur'an, Jokowi Harap Tak Ada Orang Merasa Paling Suci
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak umat Islam di seluruh tanah air memaknai peringatan nuzululqur’an sebagai momentum untuk memperkuat kebersamaan dalam keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.

Dia juga mengharapkan tak ada orang yang merasa paling suci.

"Saya mengajak umat Islam untuk menjadikan peringatan nuzululqur’an ini sebagai momentum untuk memperkuat kebersamaan dalam keragaman yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan negeri dan bangsa yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur," ujar Presiden Jokowi melalui akun Setpres di YouTube, Selasa (19/4).

Presiden Jokowi menilai peringatan nuzululqur'an merupakan salah satu keistimewaan Ramadan.

Tujuannya agar umat Islam dapat mengingat diturunkannya Al-Qur’an kitab suci umat Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi hidup dan kehidupan manusia.

"Al-Qur’an merupakan mukjizat dari Allah SWT yang tidak ada keraguan di dalamnya. Al-Qur’an adalah petunjuk dan pembeda antara yang hak dan yang batil. Sebagai peringatan, sebagai rahmat, sebagai penjelas, sebagai berita gembira, dan bahkan sebagai obat bagi hati yang sedang duka dan sakit," ungkapnya.

Sebagai bangsa yang berketuhanan, presiden mengatakan seluruh masyarakat Indonesia dituntut untuk percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Selain itu, konsekuensi dari beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah harus menerima dengan lapang dada bahwa keberagaman ini merupakan kehendak Allah SWT.

Presiden Jokowi mengajak umat Islam di seluruh tanah air memaknai peringatan nuzululqur’an.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News