Perjalanan Ekstrem ke Air Terjun Uluiwoi, Awas Ular Hitam di Mulut Gua

Perjalanan Ekstrem ke Air Terjun Uluiwoi, Awas Ular Hitam di Mulut Gua
Air Terjun Uluiwoi, Kolaka Timur. Foto: Kendari Pos

jpnn.com - KABUPATEN Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, bukanlah daerah yang dikelilingi lautan. Koltim, sebutannya, tidak seperti saudaranya, Kolaka dan Kolaka Utara yang dipenuhi pesona pantai dan birunya laut. Eits, bukan berarti Koltim tak memiliki jejak karya Tuhan yang Maha Indah. Sebut satu di antaranya, wisata air terjun Uluiwoi.

Tempat tersebut bisa diakses dari Desa Karemotingge, Kecamatan Tirawuta. Dalam bahasa lokal, Uluiwoi berarti kepala air. Penyematan nama itu karena warga sekitar menganggap air terjun tersebut adalah pusat air tertinggi dan mengaliri seluruh daerah Koltim. Air terjun tersebut memang jarang dikunjungi wisatawan. Dari ibukota kabupaten, lokasi lokasi air terjun ini tak tidak begitu jauh. Bila berkendara motor, sekitar 35 menit setelah menaklukan jalan bebatuan. 

Tapi untuk memasuki titik air terjun, pengunjung harus berjalan kaki sekitar dua kilo meter. Anda jangan berani untuk pergi seorang diri tanpa ditemani mereka yang telah berpengalaman. Potensi untuk salah jalur alias kesasar sangat besar sebab banyak persimpangan jalan di sana. Ditambah lagi, tidak ada penunjuk jalan menuju obyek wisata. 

"Kalian mau ke mana? kalau mau ke air terjun bukan lewat di atas. Harus lewat bagian bawah dan belok sebelah kanan. Sudah banyak pengunjung yang kesasar di sini," kata seorang wanita yang sedang berkebun mengingatkan pengunjung.

Tidak ada tanda-tanda atau papan nama, bila di desa tersebut terdapat obyek wisata yang begitu eksotis. Untuk mencapai titik air terjun, Anda harus menyusuri sungai. Pakaian yang di tubuh sudah pasti akan basah. Karena kadang berjalan di pinggir sungai tapi sesekali harus menyeberangi sungai yang ukurannya sepinggang orang dewasa.

Tidak ada jalur alternatif menuju objek tersebut. Sepanjang jalan, berbagai kicauan burung terdengar. Suasananya begitu dingin, cahaya matahari nyaris tidak dapat menembus hutan yang begitu lebat. Medannya begitu ekstrem, maka berjalan dengan hati-hati. Kelompok muda-mudi terlihat, berjalan menyusuri sungai guna mencapai air terjun. Mereka membawa bekal. Menenteng tas dan kantung berbahan plastik. 

Belum setengah perjalanan, napas mulai terengah-engah. Sesekali beristirahat di pinggir sungai, mengumpulkan tenaga untuk kembali melanjutkan perjalanan. "Anda mau kemana? Kalau mau ke air terjun, jalan sama-sama jalan saja," tanya pria bernama Rahim, kepada Kendari Pos.

Pria yang berasal dari Kolaka itu berdiri. Bersama teman-temannya, ia kembali melanjutkan perjalanan. Napas makin terdengar terengah, kondisi fisik juga tak lagi bugar karena didera kelelahan setlah lebih satu kilometer berjalan kaki dengan medan menanjak dan sama sekali tidak bersahabat.   

KABUPATEN Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, bukanlah daerah yang dikelilingi lautan. Koltim, sebutannya, tidak seperti saudaranya, Kolaka dan Kolaka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News