Perjuangan Menyelamatkan Corina di Tengah Pandemi Covid-19

Perjuangan Menyelamatkan Corina di Tengah Pandemi Covid-19
Harimau Corina yang diselamatkan KLHK. Foto: Humas KLHK

Luka jerat tidak selalu bisa disembuhkan dan tak jarang si Harimau harus cacat diamputasi kakinya karena luka yang parah dan sangat sulit disembuhkan.

“Jerat yang dipasang pemburu berdampak sangat serius bagi kehidupan satwa liar yang dilindungi undang-undang, termasuk Harimau Sumatera yang sering menjadi korban karena satwa tidak mengenal apakah jerat yang bertebaran dilantai hutan tersebut berbahaya sehingga patut dihindari atau dilewati,” ujar Kepala Balai Besar KSDA Riau Suharyono.

Kondisi terkini Harimau Sumatera Corina berdasarkan laporan dari tim Medis PRHSD, Drh. Saruedi Simamora, secara umum cukup bagus kondisinya dan nafsu makannya.

Corina juga cukup aktif di dalam kandang rawat dan sering terpantau berendam di dalam bak air yang disiapkan.

Progres kesembuhan luka jerat cukup bagus dengan memberikan perawatan dan pengobatan yang intensif, serta disiapkan lampu penghangat dekat tempat tidur Corina dan penutup kandang untuk mengurangi cuaca dingin di areal PRHSD.

Corina masih memiliki naluri alami yang ditunjukkan dengan seringnya Corina menjilati lukanya untuk dibersihkan.

“Kondisi luka Corina memang sangat parah karena seling jerat pemburu yang diperkirakan terjerat 2-3 hari sebelumnya sampai menempel ke bagian tulang kakinya, semua otot sudah rusak tetapi masih beruntung tendonnya masih baik sehingga masih ada peluang untuk sembuh dengan catatan proses penyembuhannya baik dan tidak terjadi infeksi sekunder. Selanjutnya kami berharap luka Corina bisa sembuh dan setelah melewati masa rehabilitasi serta habituasi bisa dilepasliarkan Kembali ke habitat alamnya,” kata Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Indra Exploitasia.

Sebelumnya juga dilakukan upaya penyelamatan Harimau Sumatera Enim di Muara Enim Sumatera Selatan pada tanggal 21 Januari 2020, yang saat ini direhabilitasi di Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Lampung.

Setelah menempuh perjalanan selama 19 jam akhirnya Corina mendapatkan perawatan intensif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News