Perjuangan Rakyat Myanmar Belum Usai

Perjuangan Rakyat Myanmar Belum Usai
Dr Than Htut Aung, tokoh pers Myanmar yang juga CEO Eleven Media Group (kanan) menerima penghargaan Pen of Freedom 2013 dari WAN-IFRA yang diserahkan oleh Presiden Editor World Forum Erik Bjerager dalam acara pembukaan World Newspaper Congress di Bangkok, Thailand, Senin (3/6).
Terimakasih. Seperti yang saya katakan tadi. Awalnya saya tidak tahu tentang penghargaan ini. Kami bekerja dan memiliki idealisme, karena hidup di bawah pemerintahan yag tertutup. Tapi kami tidak diam karena itu. Saya sangat menghargai apa yang diberikan ini, tapi saya sadar bahwa penghargaan ini bukanlah untuk saya. Tapi untuk orang-orang di belakang saya, mereka yang berjuang mendapatkan hak kebebasan dan melakukan banyak pengorbanan lebih dari yang saya lakukan.

Apa menurut Anda sebenarnya arti kebebasan?

Bebas menyuarakan keinginan dan kebenaran tanpa tekanan. Kami rakyat Myanmar, sudah terlalu lama merasakan kediktatoran. Beberapa di antara kami, tidak melihat apa yang sudah terjadi hari ini. Kebebasan yang baru kami rasakan sekarang, bukan berarti rakyat kami sudah selamat atau bahagia. Mereka masih harus bertahan.

Masalah terbesarnya apa?

CHAIRMAN dan CEO Eleven Media Group, Dr Than Htut Aung, menjadi bagian penting dalam catatan sejarah perjalanan Myanmar yang saat ini tengah melakoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News