Pernah Bermasalah di Bali, Tigerair Australia Kini Telah Berhenti Terbang Selamanya

Tigerair kemudian diminta untuk menyediakan regulasi alternatif oleh Pemerintah Indonesia, namun mereka mengaku setidaknya butuh enam bulan, sehingga memilih untuk menutup penerbangan ke Bali sepenuhnya.
Di bulan Januari 2017 saat musim liburan, Tigerair pernah mendapat sorotan setelah 700 penumpang Australia terdampar di Bali karena pembatalan penerbangan dikarenakan masalah persyaratan dan izin.

Masalah sebelum pandemi COVID-19
Rencana penghentian operasi Tigerair telah disampaikan pemilik baru Virgin Australia Bain Capital sejak awal Agustus lalu.
Virgin Australia menyatakan pihaknya akan mempertahankan izin operasi maskapai, sehingga sewaktu-waktu bisa digunakan kembali jika industri pariwisata domestik sudah pulih.
Pada saat itu Direktur Utama Virgin Australia, Paul Scurrah menyatakan Tigerair harus melakukan pengurangan besar-besaran agar bisa bertahan terhadap pandemi COVID-19.
Paul memperkirakan perlu waktu tiga tahun sebelum pasar penerbangan domestik dan penerbangan internasional jarak dekat bisa kembali seperti sebelum pandemi.
Sebelum Bain Capital mengumumkan rencana ini, Tigerair sebenarnya telah mengalami kesulitan.
Maskpai penerbangan asal Australia, yang dikenal dengan tiket murahnya, menghentikan operasinya setelah 13 tahun mengudara
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025