Pernyataan Terbaru Kapolda Sulteng Soal Oknum Kapolsek Pelaku Asusila

Pernyataan Terbaru Kapolda Sulteng Soal Oknum Kapolsek Pelaku Asusila
Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Rudy Sufahriadi saat melakukan konfrensi pers terkait hasil sidang etik oknum Kapolsek di Parigi Moutong yang diduga telah melakukan tindakan asusila, Sabtu (23/10/2021). ANTARA/Kristina Natalia/am.

“Ini untuk meyakinkan bahwa saya akan profesional menangani anggota yang salah,” ungkapnya. 

Sebelumnya, sidang kode etik terhadap oknum kapolsek di Kabupaten Parigi Moutong yang diduga melakukan tindakan asusila digelar, Sabtu (23/10). 

Dari hasil sidang tersebut, kapolsek berpangkat Iptu itu dinyatakan melanggar etik dan direkomendasikan untuk pemberhentian tidak dengan hormat atau dipecat.

Kapolsek berinisial IDGN telah terbukti melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14 Ayat 1 Huruf b Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri. 

Kemudian, Pasal 7 Ayat 1 Huruf b dan Pasal 11 Huruf c Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri.

Namun, dari putusan yang merekomendasikan untuk dilakukan pemecatan, Iptu IGDN akan melakukan banding.

"Terhadap putusan rekomendasi PTDH tersebut Iptu IDGN menyatakan banding," jelas Rudy. 

Sebelum putusan sidang etik itu, eks kapolsek Iptu IDGN tersebut telah dibebastugaskan dari jabatannya sejak 15 Oktober 2021 dan digantikan dengan pejabat sementara.

Kapolda Sulteng menyampaikan pernyataan terbaru terkait kasus dugaan asusila yang dilakukan oknum kapolsek di Parigi Moutong.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News