Perpu Cipta Kerja Dibutuhkan untuk Kepentingan Ekonomi Jangka Panjang

Aspirasi tersebut seharusnya tetap diperhatikan oleh pemerintah.
Oleh karena itu, Riefky mengingatkan “Memang untuk Perpu Cipta Kerja itu perlu terus dilihat implementasinya agar tetap sesuai dengan tujuannya.”
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan lembaga moneter dunia IMF menyebut Indonesia adalah titik terang di tengah awan hitam perekonomian dunia.
“Bahkan managing director IMF mengatakan Indonesia itu adalah the bright side in the dark,” kata Airlangga dengan optimistis.
“Nah, tentu Indonesia berharap karena kita punya resiliensi selama penanganan pandemi Covid-19, nah kita juga berharap punya resiliensi di tahun 2023 ini. Indonesia the bright side di tengah awan gelap,” ujar Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini.
Dia memperkirakan perekonomian Indonesia masih akan tumbuh positif di 2023.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan di level 5,3 persen.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) Suroto menilai Perpu Cipta Kerja yang baru disahkan tidak memenuhi unsur keterdesakan kondisi ekonomi untuk syarat terbitnya sebuah Perpu.
Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan keberadaan Perpu Cipta Kerja dibutuhkan untuk kondisi makro ekonomi dalam jangka menengah dan jangka panjang.
- Ekonom Respons soal Wacana Ojol jadi Karyawan Tetap
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Pemerintah Optimistis Penguatan Ekonomi Syariah Mendongkrak Target Pertumbuhan 8% di 2029
- Tunjuk Airlangga Jadi Negosiator Tarif AS, Prabowo Dapat Pujian
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online