Pertanyaan Kuat Ma'ruf Memicu Pengunjung Sidang Tertawa, Riuh
Sebelumnya, Reni yang notabene Ketua Umum Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR) mengungkapkan Kuat Ma’ruf kurang cerdas.
Reni menuturkan tingkat kecerdasan Kuat Ma'ruf tergolong di bawah rata-rata dibandingkan dengan orang-orang seusianya.
"Jadi, Bapak Kuat Ma'ruf lebih lambat dalam memahami informasi dan menyesuaikan diri dari tuntutan lingkungan," ujar Reni saat dihadirkan sebagai ahli pada persidangan terhadap Ferdy Sambo c.s. di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (21/12).
Meski memiliki kecerdasan di bawah rata-rata, Kuat Ma’ruf punya potensi memahami keadaan di lingkungan sekitarnya.
"Belum tentu langsung paham, tetapi mengandalkan pola yang dia pahami dan kemudian mengandalkan nilai-nilai moral yang dimiliki. Jadi, ini moralnya baik," kata Reni. (cr3/jpnn)
Kuat Ma'ruf mengajukan pertanyaan saat persidangan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Pertanyaan sopir keluarga Ferdy Sambo mengundang tawa.
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama
- Pembunuhan Berencana di Banjarmasin, Susana Dihabisi Adik Ipar Secara Sadis
- Polisi Ungkap Pembunuhan Berencana di Tanah Laut, Korban Ditusuk 38 Kali
- Pelaku Pembunuhan Honorer di Bandung Barat Terancam Hukuman Mati
- Gegara Rebutan Lahan Tambak, SH Nekat Membunuh Secara Sadis
- Ini Motif IA Melakukan Pembunuhan Berencana
- Tersangka Pembunuhan Berencana di OKU Ditangkap, Motifnya Tak Disangka