Pertempuran di Pantai Gading Kian Sengit

Pertempuran di Pantai Gading Kian Sengit
Pertempuran di Pantai Gading Kian Sengit
Begitu kediaman Okamura kosong, pasukan Ouattara langsung mengalihfungsikannya sebagai markas. Dalam waktu singkat, gedung yang jaraknya tidak terlalu jauh dari istana kepresidenan itu dipenuhi senjata-senjata canggih seperti roket dan meriam. Pasukan Ouattara yang mendapat dukungan penuh dari pasukan PBB dan Prancis kemudian melancarkan serangan bertubi-tubi dari situ.

Kemarin pasukan Ouattara semakin beringas. Mereka menghujani istana kepresidenan yang menjadi pertahanan terakhir Gbagbo dan kroninya dengan tembakan roket dan meriam. Tetapi, sekitar 200 serdadu Pantai Gading yang loyal kepada Gbabgo tak tinggal diam. Mereka membalas serangan kubu Ouattara. Baku tembak nyaris tak berhenti.

Sebelumnya, militer Prancis yang memimpin pasukan PBB menyerang pasukan Gbagbo di istana kepresidenan. Tetapi, serangan tersebut terhenti di pintu gerbang karena mereka tidak ingin menewaskan Gbagbo dan memantik amarah dunia. Pasalnya, meski kalah, tokoh 65 tahun itu mengantongi 46 persen suara dalam pilpres pada akhir Oktober tahun lalu yang dimenangkan Ouattara.

"Pasukan Republik (pasukan Ouattara) telah mengepung istana kepresidenan. Mereka hanya berjarak sekitar 150 meter dari gerbang. Tetapi, mereka lalu mundur lagi," kata seorang warga yang tinggal di sekitar istana kepresidenan. Itu terjadi pasukan Gbagbo memberikan perlawanan hebat. Apalagi, masih tersisa sejumlah mortir dan tank di istana kepresidenan.

ABIDJAN - Drama perebutan kekuasaan di Pantai Gading makin seru. Hingga kemarin (7/4), Laurent Gbagbo yang kalah dalam pemilihan presiden (pilpres)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News