Pertumbuhan Infrastruktur Indonesia Merosot

Kurang Modal Hingga 70 Persen

Pertumbuhan Infrastruktur Indonesia Merosot
Pertumbuhan Infrastruktur Indonesia Merosot
Beberapa sebab rendahnya infrastruktur Indonesia, menurut Bambang, di antaranya adalah sering terjadinya kelangkaan stok dan fluktuasi harga kebutuhan pokok khususnya di hari-hari besar, serta tingginya disparitas harga pada daerah perbatasan, terpencil dan terluar. Selain itu, juga lantaran masih adanya pungutan tidak resmi dan biaya ekonomi tinggi, masih tingginya waktu pelayanan ekspor-impor, serta karena terbatasnya kapasitas penyedia jasa logistik nasional.

Padahal kata Bambang, potensi infrastruktur di Indonesia terus meningkat. Pada jasa angkutan laut saja, menurut catatannya, armada pelayaran nasional untuk angkutan ekspor-impor meningkat dari 54 persen tahun 2004, menjadi 98 persen tahun 2010. Dibandingkan tahun 2004, angkutan kereta api pun mengalami peningkatan hingga 47,1 persen di tahun 2010.

Di tahun 2014, ditargetkan prasarana jalan mencapai 104,7 ribu km, rasio elektrifikasi ditarget mencapai 80 persen, rasio desa berlistrik 98,9 persen dan pemanfaatan panas bumi untuk tenaga listrik diharapkan menjadi 5.000 MW. Sedangkan di bidang telekomunikasi, akses diharapkan bisa 100 persen di tahun 2014.

Pemerintah kata Bambang, juga menargetkan pembangunan 1.114 unit pembangunan rumah susun dan 2.047.983 unit pembangunan rumah sederhana sehat (Rsh). "Semua ini membutuhkan modal investasi Rp 1.923,7 triliun hingga tahun 2014. Sementara kemampuan pemerintah hanya sanggup Rp 559,5 triliun atau 29,1 persen saja," katanya.

JAKARTA - Pertumbuhan infrastruktur Indonesia dari tahun ke tahun ternyata mengalami kemunduran, dibandingkan dengan negara lainnya di Asia. Dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News