Perusahaan Berebut Dolar
Sabtu, 30 November 2013 – 13:21 WIB

Perusahaan Berebut Dolar
Sementara itu, lanjut Hendy, pembayaran sekitar USD 4,6 miliar utang jatuh tempo dijadwal ulang. ''Sebab, perusahaan afiliasi gampang di-reschedule. Ini bukan karena kesulitan likuiditas, tapi memang bergantung kebutuhan anak dan induk perusahaan kapan dibayar,'' katanya.
Namun, dia menyatakan, kebutuhan valas, terutama dolar, yang melonjak pada akhir tahun tidak hanya disebabkan pembayaran utang luar negeri. Ada juga faktor pembayaran repatriasi atau transfer keuntungan perusahaan asing di Indonesia kepada induknya di luar negeri.
Repatriasi dalam bentuk portofolio pada kuartal ketiga 2013 mencapai USD 716 juta dan pada kuartal keempat 2013 cenderung sama. ''Sebaliknya, profit transfer berbentuk FDI (foreign direct investment) per kuartal ketiga sekitar USD 2,59 miliar. Itu 50 persennya ditanamkan kebali ke Indonesia,'' ungkapnya.
Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo meminta kepada perusahaan-perusahaan yang tengah membutuhkan valas dolar untuk menggunakan fasilitas lindung nilai jika dibanding pasar spot valas. Langkah itu dinilai sangat krusial untuk dilakukan sekarang mengingat nilai tukar rupiah kian lemah.
JAKARTA - Keringnya likuiditas dolar diperkirakan semakin parah dengan terjadinya perebutan dolar oleh korporasi pada pengujung tahun ini. Sebab,
BERITA TERKAIT
- Pelindo Terminal Petikemas Targetkan Perpindahan ke Makassar New Port Tuntas 2027
- Krakatau Steel Mencatatkan Pendapatan Rp 15,42 Triliun Pada 2024
- Lewat New BIONS, BNI Bidik Investor Muda Kelola Investasi
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Rabu 7 Mei 2025 Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- Kini Indonesia Punya Mobil Listrik Merek Nasional, Begini Penampilannya
- Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di Sektor Kepabeanan Lewat Kolaborasi Lintas Instansi