Perusahaan dan Warga Senayan Masih Ribut Soal Akses Jalan

Perusahaan dan Warga Senayan Masih Ribut Soal Akses Jalan
Penutupan pintu darurat yang bermasalah. Foto: istimewa

Harusnya hal-hal seperti itu tidak diputuskan sepihak. “Kita berjuang dari dulu untuk warga di situ, kenapa tiba-tiba RW mengambil keputusan tersebut yang membuka jalan sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” kata Lurah.

Rapat pun sempat terjadi debat panas, di mana perwakilan PT BMU merasa telah dizalimi ditambah komentar dari perwakilan tenan yang mengaku rugi puluhan juta karena akses jalan hanya diberikan lewat belakang.

Para tenan berharap PT BMU segera membuka akses jalan depan. Jika tidak, para tenant seperti resto, bank dan lainnya mengancam tidak akan membayar iuran.

“Kami telah dizalimi, kami rugi dengan akses jalan dari belakang ini,” katanya.

Usai rapat di kantor lurah, sejumlah warga kembali melakukan penutupan jalan sekitar pukul 19.50 yang membuat seluruh karyawan PT BMU marah.

Bahkan, salah seorang dari mereka menantang duel dengan warga. “Itu warga mana? kalau sudah begini ayo kita bunuh-bunuhan. Jangan seenaknya menutup akses tempat usaha kami,” ujar salah seorang karyawan bertubuh gempal.

Tidak lama kemudian warga pun membuka akses jalan dengan pertimbangan, PT BMU harus segera menyelesaikan akses jalan di depan yang dipagar karena untuk proyek pengerjaan kabel optic.

“Saya buka pagar ini, tapi perusahaan kalian harus segera membuka pintu depan, sehingga kami waraga tidak terganggu dengan lalu lalang kendaraan kalian,” ujar perwakilan warga. (rmo/jpnn)


PT BMU Lot 18 SCBD diberi batas waktu 2 Minggu untuk buka akses jalan depan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News