Perusahaan Indonesia Tarik Pekerja Dari Libya

Perusahaan Indonesia Tarik Pekerja Dari Libya
Perusahaan Indonesia Tarik Pekerja Dari Libya
Menurut Galuh, sudah sejak seminggu lalu pihak perusahaan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Tripoli dan Tunisia untuk pemulangan TKI itu. Ada beberapa skenario evakuasi, antara lain menggunakan pesawat carter Garuda Jakarta-Tripoli atau transit melalui Tunisia dan Yordania. "Ada juga skenario evakuasi melalui jalur laut Malta," sambungnya.

Namun akhirnya evakuasi lewat udara ke Tunisia yang dipilih. Hal ini juga mendapat kendala akibat penuh seaknya bandara Tripoli akibat orang-orang yang ingin pergi dari Libya. "Tapi padatnya lalu lintas udara Tripoli serta kondisi airport Tripoli yang penuh dengan pengungsi mengakibatkan proses imigrasi menjadi berjalan sangat lama," kata dia.

PT Pertamina juga memutuskan menarik seluruh karyawannya yang berada di Libya. Ini menyusul pecahnya gelombang demonstrasi besar-besaran yang menuntut pemimpin negeri itu, Muammar Khadafi, mundur dari jabatannya. Pertamina telah menghubungi Kedutaan Besar Indonesia di Libya untuk mengevakuasi karyawannya. "Kami tidak bertindak sendiri, tapi dengan KBRI di sana," ujar Juru bicara PT Pertamina Mochammad Harun.

PT Pertamina mengelola blok Sirt dan Sabrata di lepas pantai Libya melalui Pertamina E&P Libya Limited. Perusahaan ini melakukan eksplorasi dan produksi minyak dan gas di bawah Perjanjian Eksplorasi dan Produksi (EPSA) dengan National Oil Corporation (NOC). Namun operasi Pertamina di Libya saat ini sudah berhenti. "Masih ada yang tinggal sedikit, paling karyawan kantor yang mengurus keperluan administrasi," tukasnya.

JAKARTA - Perusahaan-perusahaan Indonesia yang memiliki proyek di Libya segera memulangkan para pekerjanya guna menghindari kondisi yang semakin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News