Perusahaan Tambang Australia Gunakan Sistem Otomatis di Afrika

Sebuah perusahaan tambang asal Australia Resolute Mining sedang membangun pertambangan bawah tanah otomatis yang semuanya digerakkan oleh mesin akan segera memulai produksi di Afrika.
Seluruh sistem bernilai $US 223 juta di pertambangan emas Syama di Mali akan diselesaikan akhir tahun, dengan semua peralatan, mulai dari truk pengangkut, pengebor dan kendaraan lainnya tidak akan dikendarai oleh manusia, namun dikontrol oleh sistem jarak jauh.
Resolute Mining yang berkantor di Perth (Australia Barat) mengatakan yang akan menjadi korban dari model pertambangan baru ini adalah para pekerja asing yang selama ini dibayar mahal.
Saat ini tambang tersebut mempekerjakan 1500 orang dengan 80 diantaranya adalah pekerja profesional asing.
"Daripada memfokuskan diri pada pembuatan sumur untuk desa setempat atau memberikan buku, kami akan memfokuskan diri untuk meningkatkan kemampuan, pelatihan dan memberdayakan tenaga kerja lokal." kata Direktur Pelaksana Resolute John Welborn.
Apa yang sedang dilakukan Resolute Mining ini dibeberkan dalam Forum Peralatan Pertambangan yang sedang dilangsungkan di Kalgoorlie-Boulder, kawasan yang secara tidak resmi disebut ibukota pertambangan emas Australia.
Sistem otomatis sudah lama dilakukan di industri pertambangan di kawasan yang kaya dengan biji besi di Austalia Barat, Pilbara, namun kemajuan teknologi sekarang digunakan untuk menangani pertambangan bawah tanah.

- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina