Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri

"Kami dari masyarakat, khususnya dari organisasi Yayasan Al Khairat ini mengambil bagian untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan jalan mendirikan pondok pesantren," kata Suniman.
Namun, sarana dan prasarana Ponpes Al Khairaat di Sebatik masih minim. Lokasinya di tengah perkampungan dan tak banyak orang yang tahu keberadaannya.
Kondisi Ponpes Al Khairaat di Sebatik bisa dibilang memprihatinkan. Bangunannya terlihat seperti ruko yang disulap menjadi asrama putra.
Asrama yang ditempati sekitar 50 santri itu menggunakan tripleks sebagai jendelanya. Asrama ponpes yang berada di belakang musala itu hanya memiliki dua ruang kelas berdindingkan tripleks yang pecah di beberapa bagian.
Fasilitas itu jauh dari kata layak untuk lembaga pendidikan dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Suniman menuturkan Ponpes Al Khairaat di Sebatik baru berusia dua tahun.
"Sekarang asrama putra ini baru 50 orang. Insyaallah kalau sarananya sudah terpenuhi, bahkan itu sudah banyak dari anak-anak pekerja migran Indonesia ingin mendaftar di pesantren ini," tuturnya.
Pulau Sebatik di Kabupaten Nunukan yang lebih dikenal sebagai wilayah terluar ternyata juga daerah pencetak santri. Simak informasinya.
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia