Pesantren Kampung Minoritas: Siswa Keluarga Mualaf Gratis

Pesantren Kampung Minoritas: Siswa Keluarga Mualaf Gratis
Ustaz Deden Zainal Abidin (kanan) bercengkerama dengan anak didiknya. Foto Indra Mufarendra/Radar Malang/JPNN.com

”Paket ini gratis. Semua siswa tidak perlu membayar,” tegas dia.

Materi yang dia ajarkan sifatnya umum, sama seperti yang diberikan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) lainnya.

”Untuk siswa nonmuslim, kami sarankan pilih paket ini karena materinya lebih umum,” ujar dia.

Kemudian, paket yang kedua, jam belajarnya lebih lama. Yakni, pukul 08.00–12.00. ”Pada dasarnya sama dengan paket yang pertama. Tapi di paket yang kedua ini, ada tambahan pelajaran mengaji,” jelas dia.

Kemudian, paket yang ketiga berlangsung pukul 08.00–15.00. Bisa dibilang, KB-TK Anak Sholeh lewat paket ketiga ini telah menerapkan sistem full day school.

”Sejauh ini, setidaknya untuk gugus II (di wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan), baru kami yang menerapkan full day school,” ujar Deden.

Lantas, apa saja yang diajarkan?

”Untuk paket tiga ini, jam ngajinya diperbanyak. Lalu, ada salat jamaah juga. Jadi, di sini, kami menerapkan pembelajaran berbasis multiple intelligence,” kata bapak satu anak ini.

Pesantren Cinta Al Qur’an Anak Sholeh berada di daerah pelosok yang warganya mayoritas nonmuslim. Pesantren di kampung minoritas ini diterapkan sistem modern.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News