Pesawat Diroket Taliban Afghan, Pangab AS Selamat
Rabu, 22 Agustus 2012 – 05:50 WIB

Pesawat Diroket Taliban Afghan, Pangab AS Selamat
BAGRAM - Militan Taliban terus gencar melancarkan serangan dengan target personel militer Amerika Serikat (AS) di Afghanistan. Setelah merenggut nyawa banyak tentara Negeri Paman Sam melalui sepak terjang polisi dan personel militer Afghanistan yang berpihak pada mereka, Taliban ganti menyasar Pangkalan Udara Bagram.
Lewat tengah malam pada Senin lalu (20/8), militan yang menguasai wilayah perbatasan Afghanistan-Pakistan tersebut menembakkan dua roket ke pangkalan milik AS tersebut. Pangkalan yang terletak di dekat Kota Bagram, Distrik Bagram, Provinsi Parwan, atau sekitar 60 kilometer utara Kota Kabul, itu pun rusak berat. Bahkan, salah satu roket Taliban mengenai pesawat militer C-17 yang biasa digunakan Kepala Staf Gabungan (Pangab atau Panglima Angkatan Bersenjata) AS Jenderal Martin E. Dempsey, 60.
Baca Juga:
"Pesawat pejabat militer tertinggi AS rusak akibat roket militant. Dua kru maintenance terluka," kata seorang jubir militer AS di Bagram kemarin (21/8).
Beruntung, Dempsey selamat. Saat serangan itu terjadi, kebetulan jenderal 60 tahun itu memang sedang berkunjung ke pangkalan tersebut. Tapi, jenderal kelahiran Jersey City, New Jersey, 14 Maret 1952, itu tidak terluka sedikit pun. Sebab, pria yang menjabat Pangab AS sejak 1 Oktober 2011 tersebut tidur di barak ketika roket Taliban mengenai dan menghancurkan pesawatnya.
BAGRAM - Militan Taliban terus gencar melancarkan serangan dengan target personel militer Amerika Serikat (AS) di Afghanistan. Setelah merenggut
BERITA TERKAIT
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza