Peserta Seleksi Usulkan KY Punya Jubir

Peserta Seleksi Usulkan KY Punya Jubir
Peserta Seleksi Usulkan KY Punya Jubir
Dalam pengawasan atas hakim, kata Suparman, hubungan KY dan Mahkamah Agung (MA) sering tidak harmonis. Dua lembaga itu acap terlibat perang pernyataan di media. Dia menilai ketidakharmonisan tersebut disebabkan adanya persoalan undang-undang yang mengatur kewenangan kedua institusi. Selain itu, dua lembaga tersebut jarang bertemu dalam forum nonformal. "Ini perlu dibenahi," katanya.

 

Di bagian lain, Direktur Indonesian Legal Roundtable Asep Rahmat Fajar menilai, dominasi akademisi di antara 14 calon anggota KY merupakan kemajuan. Sembilan calon anggota KY merupakan akademisi bidang hukum. Itu menunjukkan bahwa akademisi telah ambil bagian dalam upaya penegakan hukum. "Mereka mulai keluar kampus dan ikut andil dalam pengawasan peradilan," katanya.

 

Namun, dia menilai akademisi punya kelemahan. Mereka cenderung normatif dalam menilai perkara. Akibatnya, mereka melihat hukum dari kacamata formal. Padahal, kata dia, hukum juga harus dilihat secara menyeluruh. "Kami juga khawatir gebrakan dari para akademisi kurang karena mereka cenderung birokratis," tuturnya. (aga/dwi)


Berita Selanjutnya:
E-KTP Tuntas Pada 2013

JAKARTA - Jelang tes kelayakan dan kepatutan (fit & proper test) di DPR, calon anggota Komisi Yudisial (KY) melempar wacana perbaikan terhadap


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News