Pesta Nikah, 65 Tewas Tertimpa Atap
Jumat, 29 Oktober 2010 – 15:20 WIB
Di desa miskin wilayah utara Afghanistan tersebut, menurut Haqmal, bangunan rumah warga memang tidak memadai. Hampir seluruh rumah di sana merupakan bangunan tua. "Rumah-rumah di sana biasanya terbuat dari mud-brick (tembok tanpa batu-bata) yang dipadukan dengan kayu," lanjutnya. Karena sudah kuno, kayu-kayu penyangga bangunan tempat pesta itu pun sudah lapuk dan tidak kuat menahan beban.
Baca Juga:
Letak Desa Warchi yang terpencil pun membuat tim penyelamat terlambat tiba di lokasi kejadian. Karena itu, jumlah korban yang tewas cukup banyak. "Proses evakuasi terhambat infrastruktur. Tidak ada akses jalan yang langsung menuju ke tempat kejadian. Karena itu, perjalanan ke sana membutuhkan waktu yang cukup panjang," ungkap Haqmal.
Kesulitan akses itu juga menyebabkan tersendatnya proses evakuasi korban dalam beberapa bencana alam. Akibatnya, banyak korban yang tewas karena tidak segera mendapatkan pertolongan. Februari lalu, sedikitnya 170 orang tewas saat longsoran salju melanda wilayah Salang yang terletak di antara Provinsi Kabul dan Provinsi Baghlan. Proses evakuasi korban makan waktu berhari-hari.
Maret lalu, sebanyak 35 orang tewas tertimbun salju yang longsor di Provinsi Badakhshan. Selama beberapa pekan, jasad seluruh korban tewas itu dibiarkan membeku di bawah timbunan salju. Sebab, akses menuju kawasan di perbatasan Tajikistan itu sangat sulit. Dibutuhkan waktu 13 hari bagi warga yang selamat untuk berjalan kaki menuju pusat bantuan terdekat. (hep/dos/ito/jpnn)
KUNDUZ - Pesta pernikahan di Desa Warchi, Distrik Jalga, Provinsi Baghlan, Afghanistan, berubah menjadi petaka Rabu lalu (27/10). Atap gedung yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PM Singapura Akui Jasa Besar Presiden Jokowi Bagi Kawasan
- Israel Bebas Membantai di Gaza, Negara-Negara Arab Pertanyakan Fungsi PBB
- Jepang Lanjutkan Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut, Kekhawatiran Global Muncul
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023