Petani Australia Beralih ke Mesin Pemanen Meski Pekerja Asing Masih Sangat Dibutuhkan


Setiap harinya Virginia Farm Produce mempekerjakan ratusan orang sepanjang tahun, namun sekarang mulai melakukan perampingan operasi.
"Kami akan mempertahankan staf utama namun ada kesempatan untuk berpindah ke sistem panen menggunakan mesin, menggantikan para pekerja," jelasnya.
Pekerja asing masih jadi kunci
Menurut James Whiteside, CEO Ausveg, badan yang menaungi industri kentang dan sayuran, dampak kurangnya pekerja musiman karena pembatasan perjalanan internasional saat ini sangat terasa di semua sektor pertanian.

"Dampaknya terhadap industri kentang sangat terasa. Banyak kentang memang sudah dipanen menggunakan mesin, namun untuk pengepakan dan juga untuk memilah kentang yang bagus, tidak adanya pekerja musiman membuat petani kewalahan," kata Whiteside.
Ia menjelaskan untuk saat ini mendatangkan pekerja asing masih tetap jadi kunci dan mereka bekerja sama dengan pemerintah negara bagian dan pemerintah federal untuk mendatangkan pekerja musiman ke Australia lebih banyak lagi.
"Hal yang menjadi kunci sekarang adalah bagaimana mendatangkan pekerja internasional karena bagaimanapun, kenyataannya bahwa banyak dari kerjaan yang ada tidak bisa dilakukan oleh warga di Australia saat ini," katanya.
Musim panas seperti sekarang merupakan masa panen buah dan sayuran di Australia namun sektor ini mengalami kekuarangan tenaga kerja akibat pandemi
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET