Petani Australia Beralih ke Mesin Pemanen Meski Pekerja Asing Masih Sangat Dibutuhkan
Setiap harinya Virginia Farm Produce mempekerjakan ratusan orang sepanjang tahun, namun sekarang mulai melakukan perampingan operasi.
"Kami akan mempertahankan staf utama namun ada kesempatan untuk berpindah ke sistem panen menggunakan mesin, menggantikan para pekerja," jelasnya.
Pekerja asing masih jadi kunci
Menurut James Whiteside, CEO Ausveg, badan yang menaungi industri kentang dan sayuran, dampak kurangnya pekerja musiman karena pembatasan perjalanan internasional saat ini sangat terasa di semua sektor pertanian.
Photo: James Whiteside mengatakan pekerja internasional masih sangat diperlukan di industri pertanian. (ABC News: Peter Drought )
"Dampaknya terhadap industri kentang sangat terasa. Banyak kentang memang sudah dipanen menggunakan mesin, namun untuk pengepakan dan juga untuk memilah kentang yang bagus, tidak adanya pekerja musiman membuat petani kewalahan," kata Whiteside.
Ia menjelaskan untuk saat ini mendatangkan pekerja asing masih tetap jadi kunci dan mereka bekerja sama dengan pemerintah negara bagian dan pemerintah federal untuk mendatangkan pekerja musiman ke Australia lebih banyak lagi.
"Hal yang menjadi kunci sekarang adalah bagaimana mendatangkan pekerja internasional karena bagaimanapun, kenyataannya bahwa banyak dari kerjaan yang ada tidak bisa dilakukan oleh warga di Australia saat ini," katanya.
Musim panas seperti sekarang merupakan masa panen buah dan sayuran di Australia namun sektor ini mengalami kekuarangan tenaga kerja akibat pandemi
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Petani di Jateng Terima 10 Ribu Alsintan, Nana Sudjana Optimistis Produksi Pangan Meningkat
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0