Petani Serang: Jangan Ganggu Bulan Madu Kami

Petani Serang: Jangan Ganggu Bulan Madu Kami
Sawah padi di Serang, Banten. Foto: Ist

jpnn.com, BANTEN - Petani di Serang, Banten menolak keras anggapan petani tidak menikmati harga tinggi kala panen raya kali ini.

Sejak Desember lalu hingga Januari 2018 mereka menikmati harga Rp5.000 sd Rp5.500 GKP per kg.

"Tidak benar hanya pedagang yang untung, kami juga senang harga padi naik. Bila harga bisa anjlok dan kami merana," kata anggota poktan Tani Harapan, Arifin.

Sejak Desember lalu Kabupaten Serang tidak henti-hentinya panen. Hari ini giliran Desa Ciwadan, Kecamatan Ciruas yang tengah memanen padi seluas 25 ha dari total sawah 2.346 ha di kecamatan tersebut.

Mereka memanen varietas ciherang dan mekongga karena hasilnya tinggi dan harganya bagus.

Menurut Kepala BPTP Banten, Amir Pohan, petani Serang patut diapresiasi pemerintah karena hasil panen padi 6-7 ton GKG per hektar.

Amir mengatakan produktivitas padi di Serang bisa ditingkatkan lagi menjadi di atas 10 ton per ha.

Hasil demplot Badan Litbang Pertanian Kementan yang dilaksanakan tahun lalu menunjukkan teknologi Jarwo Super dapat menghasilkan padi 14 ton/ha GKP.

Petani Serang memanen varietas ciherang dan mekongga karena hasilnya tinggi dan harganya bagus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News