Petenis Murray Tuntut Kepastian Bagi Peserta Grand Slam US Open

Petenis Murray Tuntut Kepastian Bagi Peserta Grand Slam US Open
Reaksi petenis Britania Raya Andy Murray saat melakoni partai final turnamen Eropa Terbuka ATP menghadapi petenis Swiss Stan Wawrinka di Antwerp, Belgia, Minggu (20/10/2019) setempat. (ANTARA/AFP/John Thys)

jpnn.com, INGGRIS - Mantan petenis nomor satu dunia asal Inggris Andy Murray berharap bisa mendapat kepastian soal keharusan karantina, bagi mereka yang mengikuti turnamen Grand Slam US Open.

Terutama keharusan karantina saat mereka nantinya akan kembali ke Eropa. jika mengikuti turnamen yang rencananya digelar di New York tersebut.

Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) selaku penyelenggara, akan membuat upaya keamanan biologis yang ketat untuk meminimalkan risiko tertular virus corona selama pelaksanaan Grand Slam yang akan mulai 31 Agustus-13 September.

"Mudah-mudahan sebelum pulang, para pemain mendapat jaminan bahwa ketika mereka kembali dari Amerika, mereka tidak harus dikarantina selama dua pekan," ujar Murray kepada media Inggris sebagaimana dilaporkan Reuters, Senin (13/8).

Turnamen Western & Southern Open direncanakan akan menjadi ajang pemanasan sebelum US Open.

Turnamen ini diputuskan berlangsung di New York, 20-28 Agustus, mengingat lokasi asal di Cincinnati juga mengalami paparan COVID-19 cukup tinggi.

Karantina diwajibkan bagi petenis yang tergabung dalam wadah ATP dan dan WTA yang akan mengikuti turnamen tanah liat di Eropa sebelum French Open (Roland Garros) akhir September.

Dua kejuaraan lapangan tanah liat utama menjelang Roland Garros adalah di Madrid (13-20 September) dan Roma (20-27 September).

Murray ingin dirinya dan para petenis lain mendapatkan kepastian tentang hal ini, jika nantinya mengikuti turnamen di New York.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News