Peternak Ayam di Asia Diminta Tidak Menggunakan Kandang Baterai, Ini Alasannya 

Peternak Ayam di Asia Diminta Tidak Menggunakan Kandang Baterai, Ini Alasannya 
Peternak ayam di Asia diminta tidak menggunakan kandang baterai. Foto dok. AFFA

"Meskipun sangat menjanjikan melihat adanya tren pelaporan yang lebih tinggi, tetapi juga memprihatinkan bahwa beberapa perusahaan belum menunjukkan upaya untuk memenuhi komitmen bebas kandang baterai mereka, padahal sudah seharusnya melakukan yang terbaik untuk konsumen mereka," tuturnya.

Menurut FAO, Asia merupakan wilayah penghasil telur terbesar di dunia, menyumbang lebih dari 64% produksi telur global.

Kawasan ini merupakan rumah bagi setidaknya 3,1 miliar ayam petelur, yang sebagian besar dikurung dalam sistem produksi kandang baterai. 

Sistem ini membatasi ayam untuk mengekspresikan perilaku alami mereka (seperti berjalan bebas, mematuk, dan melebarkan sayap sepenuhnya) karena mereka menghabiskan seluruh hidup mereka dalam ruangan yang sangat sempit.

Sebab, masalah kesejahteraan, kandang baterai konvensional ini telah dilarang di Uni Eropa dan beberapa negara lainnya. 

Di sektor korporat, lebih dari 2.500 perusahaan makanan besar di seluruh dunia telah membuat komitmen untuk hanya membeli dan menjual telur yang berasal dari sistem  non-kandang baterai, termasuk lebih dari 250 komitmen khusus dibuat di Asia.

Masih ada jalan panjang yang harus dilalui untuk sepenuhnya meninggalkan kandang baterai di Asia. 

"Kami mengundang konsumen dan pelaku bisnis untuk membaca laporan pelacakan bebas kendang baterai ini serta mendukung langkah untuk menuju sistem produksi pangan yang lebih ramah lingkungan," tutupnya. (esy/jpnn)


Sinergia Animal mengimbau kepada peternak ayam di Asia tidak menggunakan kandang baterai.


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News