Petisi Pro Transportasi Online Raup Dukungan Netizen

Petisi Pro Transportasi Online Raup Dukungan Netizen
Aksi unjuk rasa sopir taksi konvensional, Selasa (22/3). Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Pascaunjukrasa pengemudi taksi konvensional yang berujung ricuh di beberapa tempat, Selasa (22/3) kemarin, sejumlah petisi bermunculan. Namun dari jumlah yang terlihat, netizen lebih banyak mendukung transportasi berbasis aplikasi.

Menurut Direktur Komunikasi change.org Indonesia Desmarita Murni, petisi-petisi tersebut antara lain dibuat pegiat media sosial Donny BU dengan judul “Pengusaha dan Pengemudi Taksi Konvensional, Berdamailah dengan Konsumen (Digital)mu.” 

"Dalam petisinya ia mengingatkan agar pengusaha dan pengemudi taksi konvensional, beradaptasi dengan teknologi," ujar Desma, Rabu (23/3).

Petisi tersebut kata Desma, kini telah didukung hampir sepuluh ribu netizen. Ia mengajak pengusaha memahami prilaku konsumen di era digital. Jangan malah menentang perubahan. 

"Petisi tersebut ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, Presdir Express Group Daniel Podiman, Menhub Ignasius Jonan, Menkominfo Rudiantara, Menkop UKM Ngurah Puspayoga, Dirut Blue Bird Purnowo Prawiro dan Gubernur DKI Basuki T Purnama," ujar Desma.

Selain petisi mendukung, ada juga petisi yang menolak keberadaan taksi berbasis aplikasi online. Misalnya petisi yang dibuat oleh seorang netizen bernama Muhamad Saleh berjudul “Indonesia Tanpa Grab dan Uber, Transportasi Ilegal!”. Petisi didukung lebih dari 900 tandatangan

Menurut Desma, dalam petisinya Saleh menuliskan, Uber dan Grab dianggap melanggar karena menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu juga tidak berbentuk badan hukum untuk kegiatan transportasi, kemudian tidak ada NPWP, tidak membayar pajak.(gir/jpnn)


JAKARTA - Pascaunjukrasa pengemudi taksi konvensional yang berujung ricuh di beberapa tempat, Selasa (22/3) kemarin, sejumlah petisi bermunculan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News