Petugas Membuat Lubang Baru

Petugas Membuat Lubang Baru
Jalun yang tengah dibenahi untuk pemasangan pipa. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Proyek pemasangan pipa outlet Rumah Pompa Flores memasuki tahap baru. Para pekerja menggali lubang yang cukup dalam di sepanjang Jalan Bagong Ginayan I kemarin (3/10). Sebagian warga merasa keberatan dengan aktivitas yang mengganggu mobilitas di kampungnya tersebut.

Pengerjaan proyek tahap awal, yakni pemasangan box culvert mini, telah rampung. Tahap selanjutnya adalah memasuki proyek inti. Yaitu, pemasangan pipa outlet mulai dari rumah pompa hingga Sungai Kalimas. Namun, sebelumnya, petugas harus membuat lubang yang cukup besar untuk mengubur pipa dengan diameter 1,2 meter tersebut.

Lubang itu dibuat dengan titik awal sejajar Rumah Pompa Flores. Letaknya tepat berada di jalan Kampung Bagon Ginayan I. Karena itu, petugas harus membongkar paving yang terpasang dan membuat lubang dengan kedalaman sekitar 1,8 meter. Padahal, tepat di sebelah lubang yang digali tersebut, terdapat saluran air yang tertutup beton teras rumah warga.

Praktis hal itu membuat beberapa warga bertanya-tanya. Padahal, tujuan awal penertiban bagian rumah warga yang menempati saluran adalah pemasangan pipa tersebut. Namun, petugas malah membiarkan saluran tersebut dan membuat saluran baru. "Tinggal bongkar penutup saluran dan pasang pipanya di situ harusnya bisa, tanpa gali jalan," ujar Iman, salah satu warga.

Kondisi jalan yang sedikit berbelok membuat penggalian harus dibuat lurus. Lubang itu nanti memangkas hampir seluruh badan jalan tersebut. Namun, rencana itu ditolak warga. Mereka mengharapkan tidak ada lagi proses pembangunan yang merugikan warga. Terutama jika sampai memangkas bagian rumah warga. "Kami minta untuk mepet dengan saluran yang sudah ada saja," ucapnya.

Meski urung digunakan untuk menanam pipa outlet, fasilitas umum (fasum) saluran air itu tetap diminta dipergunakan selayaknya, bukan lagi sebagai aset pribadi rumah warga. Dengan demikian, fasum tersebut dapat dimanfaatkan untuk seluruh warga yang tinggal di jalan itu. "Kalau tidak jadi buat pipa, kami tetap minta rencana untuk perluasan jalan kampung bisa terealisasi," ungkap Iman.

Hal tersebut ditanggapi Febri Wahyudi, konsultan pengawas proyek. Menurut dia, pemasangan pipa disesuaikan kondisi pipa induk di rumah pompa. Jika dilihat secara langsung, posisi pipa induk memang sedikit serong, tepat mengarah ke jalan kampung. Karena itu, petugas melakukan penggalian di jalur tersebut. "Sesuai perencanaan memang harus melewati jalan, saluran tetap digunakan untuk mendukung proyek" katanya.

Selain itu, terdapat beberapa kendala utilitas di lapangan. Pada kedalaman sekitar 1 meter, terdapat pipa PDAM dan kabel jaringan seluler yang menghambat. Febri menyatakan, hal tersebut sudah dikonsultasikan dengan penanggung jawab utilitas masing-masing untuk memindah atau menggeser dari posisi lubang yang dibuat. (din/c20/ady) 

Meski urung digunakan untuk menanam pipa outlet, fasilitas umum (fasum) saluran air itu tetap diminta dipergunakan selayaknya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News