PGRI Menyesalkan Keputusan Nadiem Mengizinkan Sekolah di Zona Kuning Dibuka
Senin, 10 Agustus 2020 – 08:56 WIB
Secara politik bagi pemerintah kehidupan ekonomi apapun situasinya, bagaimana pun caranya harus segera dihidupakan.
Masyarakat, tuturnya, dipaksa berdampingan dengan COVID-19. Ini simalakama dan simalakarma. Mau tidak mau manusia dewasa dan sehat harus produktif menghasilkan sesuatu dalam sikon sulit, penuh ancaman wabah.
"Orang dewasa harus produktif, anak-anak tidak diwajibkan produktif. Termasuk produktif belajar," ujarnya.
Dia menegaskan anak adalah anak, entitas yang harus dilayani, dilindungi, diprotek dari bahaya wabah.
"Menggiring anak tatap muka dan bergerak menuju sekolah di wilayah zona kuning adalah sebuah proses kuningisasi risiko tinggi!," serunya. (esy/jpnn)
Perubahan SKB 4 Menteri dalam kegiatan belajar mengajar yang membolehkan sekolah-sekolah di zona kuning melakukan tatap muka disesalkan PGRI
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
BERITA TERKAIT
- Heboh Aturan Seragam Sekolah Baru, Disdik Jakarta Bilang Begini
- Penempatan PPPK 2023 Kacau, KemenPAN-RB & Kemendikbudristek Perlu Simak Solusi Ketum PB PGRI Ini
- Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK: Senayan Mendesak Ada Formasi Khusus
- Sikap Menteri Nadiem Dalam Penuntasan Honorer Sangat Jelas, Tahun Ini Karpet Merah Pemda
- Menteri Anas: Honorer dan Dosen jadi Perhatian dalam Pengadaan CASN 2024
- Kabar Terbaru Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK, 2 Menteri Bicara, Honorer Pasti Lega