Piket Nol

Piket Nol
Dahlan Iskan (berkaus hitam di tengah) bersama Durian Travellers. Foto: disway.id

jpnn.com - LAMA-LAMA saya hanyut juga: ikut rombongan –!!!– Durian Travellers, DT. Rutenya: Malang-Senduro, di Lumajang.

Di Malang, Anda sudah tahu: wajib ke kebun duriannya Mas Yanto. Yang di dekat Gunung Kawi itu.

Ampun. Rakus semua. Makan durian seperti makan singkong saja. Termasuk ketika makan yang kelas Musang King.

Saya pun harus mengajari mereka di bawah pohon yang penuh buah berduri itu: makan durian itu harus seperti makan es krim. Dicucup lembut, halus, sedikit sedikit, dengan bibir dan lidah, sambil mata agak terpejam.

Saya praktikkan di depan mereka bagaimana menikmati durian. Saya ambil yang Musang King. Saya peragakan cara itu dengan makan durian beneran.

Sangat pelan dan lembut. Lalu satu lagi. Juga pelan. Masih satu lagi. Dan lagi. Dan lagi.

Baca Juga:

Tidak boleh disosor secara kasar.

Gila semua.

Makan durian itu harus seperti makan es krim. Dicucup lembut, halus, sedikit sedikit, dengan bibir dan lidah, sambil mata agak terpejam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News