Pilpres 2019: Hanafi Rais Belum Pastikan PAN Usung Prabowo

Namun harapan yang diutarakan oleh Muzani itu belum mendapat sambutan dari PAN. Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais mengatakan sikap PAN yang berbeda dengan pemerintah soal UU Pemilu belum bisa dijadikan patokan bahwa PAN akan mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
”Kalau bicara koalisi 2019 hanya berdasarkan RUU pemilu kemarin disahkan 20 persen untuk ambang batas presiden, saya pikir itu terlalu dini,” ujar Hanafi.
Hanafi mengungkapkan berbicara soal peta politik di Pilpres 2019 masih sangat dini dan dinamis. Putra Amien Rais itu bahkan menyebut politik seperti cuaca yang bisa berubah dengan cepat.
Menurut Hanafi, perbedaan sikap PAN dengan pemerintah soal presidential threshold dalam UU Pemilu kemarin belum bisa dianggap PAN tak akan mendukung Jokowi.
Begitu pula partai pendukung pemerintah yang bersikap sama soal presidential threshold dengan pemerintah, belum tentu bakal mendukung Jokowi di Pemilu 2019.
”Apalagi kita sangat paham politik ini seperti cuaca, sepertinya mendung, tapi enggak hujan. Kelihatannya panas, ternyata hujan. Dan ini hitungannya masih dua tahun, jadi tidak ada jaminan juga 20 persen yang diasumsikan oleh koalisi pemerintah ini akan mencalonkan kandidat yang sama. Banyak unsur yang akan membuat politik ini dinamis di dua tahun mendatang ini,” ucap Hanafi.
”Jadi saya pikir jangan terlalu pede (percaya diri) juga bahwa sudah mengunci 20 persen lantas otomatis dukungan itu diperoleh," tandasnya. (dil)
Enam partai pendukung pemerintah saat rapat paripurna pengesahan RUU Pemilu, yakni, PDIP, Golkar, Hanura, PPP, NasDem, dan PKB, jauh hari sudah menyatakan
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Prabowo Sebut Orang Indonesia Harus Tinggalkan Mental 'Kumaha Engke'
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi