Pimpinan MPR dan Menko Polhukam Bahas Kondisi Papua, Tercipta Kesepakatan Ini

Pimpinan MPR dan Menko Polhukam Bahas Kondisi Papua, Tercipta Kesepakatan Ini
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud MD untuk membahas kondisi Papua pada Rabu (16/2) di Kantor Kemenko Polhukam. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, pemerintah bersama MPR sepakat untuk terus menjadikan kondisi di Papua dan Papua Bara makin aman, damai, dan kondusif.

Pendekatan yang dilakukan bukan mengandalkan operasi teritorial, melainkan memperkuat pendekatan humanis emosional kebangsaan melalui berbagai tokoh masyarakat Papua.

Tidak kalah penting juga mengedepankan pendekatan kesejahteraan bagi masyarakat Papua.

Menurut catatan Komnas HAM, sepanjang 2021, terjadi 53 peristiwa kekerasan di Papua.

Peristiwa ini melibatkan personel TNI-Polri dan kelompok kekerasan bersenjata di Papua.

Kekerasan itu mengakibatkan 47 orang menjadi korban, 24 orang di antaranya meninggal.

Pada awal 2022, aksi kekerasan masih terjadi. Di antaranya, penembakan anggota Satgas Nemangkawi di Distrik Kiwirok, penyerangan terhadap prajurit TNI yang sedang memperbaiki jembatan di Distrik Aifat Timur Tengah, penyerangan pos TNI di Distrik Gome; dan penembakan personel TNI di Distrik Sugapa.

"MPR sebagai penjaga konstitusi, iklim, dan suhu politik nasional terpanggil untuk membangun pemikiran konstruktif,'' ujar Bamsoet.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menegaskan, pemerintah bersama MPR sepakat untuk terus menjadikan kondisi di Papua dan Papua Barat makin aman, damai, dan kondusif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News