Pinangki

Pinangki
Pinangki Sirna Malasari saat mengikuti sidang di Pengadilan Tipikor, beberapa waktu lalu. Foto: Ricardo/JPNN.com

Tentu saja tuduhan dalam action plan ini dibantah.

Action plan Pinangki itu mengungkap bahwa kasus-kasus korupsi besar selalu bersilang-sengkarut, melibatkan berbagai institusi hukum mulai dari kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman. Seperti air yang mengalir sampai jauh, korupsi juga mengalir sampai jauh dan sulit dilacak.

Dalam persidangan korupsi terhadap mantan menteri kelautan Edhy Prabowo yang sekarang tengah berlangsung, terungkap ada kata sandi "ember". Salah satu saksi mengatakan bahwa sudah ada uang satu ember yang diterima. Hakim menyergah dan menanyakan apa yang dimaksud dengan "ember", saksi menjawab ember berarti miliar. Satu ember artinya satu miliar.

Beberapa waktu yang lalu ketika banyak kasus korupsi dibongkar oleh KPK, terungkap beberapa kata sandi yang dipakai oleh para koruptor.

Pada 2012 anggota DPR RI, Angelina Sondakh, divonis 12 tahun penjara setelah banding, ditambah denda Rp 500 juta karena terbukti menerima uang haram.

Salah satu sandi yang dipakai Sondakh adalah "apel Washington" untuk menyebut pembayaran dengan mata uang dolar Amerika.

Sejak itu bermunculan kata-kata sandi yang kemudian banyak dipakai dalam pembicaraan umum dan menjadi kosakata dan diksi baru.

Misalnya kata "meter" dipakai untuk menyebut "miliar", karena singkatannya sama-sama huruf "M".

Di Arab Saudi koruptor dipotong tangannya. Di China koruptor dipotong lehernya. Di Indonesia koruptor dipotong...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News