PKB: Penting Membuat Peta Jalan Kesejahteraan Petani Tembakau

PKB: Penting Membuat Peta Jalan Kesejahteraan Petani Tembakau
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB Nur Nadhifah menjadi narasumber pada acara Istighotsah Koalisi Tembakau di Pondok Pesantren Al-Amanan Bagik Nyaka Santri, Lombok Timur, Minggu (12/9/2021). Foto: Humas DPR RI

Menurut Nur, saat ini, kondisi perekonomian masih belum stabil sehingga daya beli masyarakat akan menurun. Jika cukai dinaikkan, imbasnya bakal terjadi efisiensi pengeluaran dengan memangkas sejumlah komponen, baik dari komponen produksi maupun tenaga kerja atau PHK.

”Kita akan mendorong aturan sektor IHT  tidak berubah setiap tahunnya agar kesejahteraan pekerja atau petani tembakau bisa terwujud,” katanya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menurutkan, alokasi Dana Bagi Hasil Cukai harus didistribusikan sebesar-besarnya untuk petani tembakau melalui program dan belanja modal sehingga petani tembakau bisa sejahtera.

Berdasarkan data Kemenperin, saat ini jumlah pabrikan rokok yang beroperasi di Indonesia berjumlah 700-an, mulai dari pabrik skala kecil sampai industri besar yang mempekerjakan jutaan tenaga kerja.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, total tenaga kerja yang diserap oleh sektor industri rokok sebanyak 5,98 juta orang dan didominasi perempuan. Adapun komposisinya terdiri dari 4,28 juta adalah pekerja di sektor manufaktur dan distribusi, serta sisanya 1,7 juta bekerja di sektor perkebunan.

Sementara itu, pada 2018 IHT menyumbang pendapatan negara dalam bentuk cukai sekitar Rp180 triliun dan pajaknya Rp190 triliun.

”Jadi, hampir 10% APBN kita itu didanai oleh IHT,” kata Nur Nadhifah.(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Politikus PKB Nur Nadhifah mengatakan pemerintah perlu membuat peta jalan kesejahteraan petani tembaku yang selama ini menjadi mata rantai penting terhadap pendapatan negara.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News