PKI Lahir dari Rahim Sarekat Islam

PKI Lahir dari Rahim Sarekat Islam
Lambang PKI di rumah panggung, di Sumatera. Foto: Koleksi Arsip Nasional Belanda.

Kubu komunis tidak begitu saja menyerah. Mereka membentuk SI Merah dan mempengaruhi kongres SI 1923 di Madiun. Ratusan bendera merah bergambar palu arit bergantungan di dinding dan di meja podium. 

"Kongres ini berjalan dalam suasana ribut dan kacau, di mana podium digulingkan," tulis Busjarie Latif dalam Manuskrip Sejarah PKI (1920-1965).

Kongres ini betul-betul memisahkan PKI dan SI. Diputuskan mengubah SI menjadi Partai Sarikat Islam Hindia Timur, kemudian hari berubah lagi jadi Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII).

Dalam perkembangan lain, berdiri pula Sarekat Rakyat yang dipimpin Aliarcham di Semarang. Organ ini cepat sekali berkembang dan meluas. 

Maret 1923 PKI dan SR menggelar konferensi di Sukabumi. Dua hal yang diputuskan, pertama, di mana terdapat cabang SI Merah di sana harus didirikan PKI dan kedua, SI Merah diubah dan digabungkan kepada Sarekat Rakyat.   

Paska itu, menurut Busjarie, sekira 30 hingga 35 ribu anggota SI masuk PKI. (wow/jpnn) 

PARTAI Komunis Indonesia lahir dari "persekawaninan" Sarekat Islam (SI) dan Indische Societal Democratishe Veereniging (ISDV). Mari


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News