PKS: Tak Sadar Tanggung Jawab, Pemuda Memprihatinkan

PKS: Tak Sadar Tanggung Jawab, Pemuda Memprihatinkan
PKS: Tak Sadar Tanggung Jawab, Pemuda Memprihatinkan
Sejatinya, kata Raihan, di pundak pemuda masih terdapat tiga tanggung jawab untuk membawa bangsa ini lebih baik lagi, yaitu sebagai agen perubahan, cadangan masa depan, dan penjaga kekuatan moral intelektual.

"Apabila tiga hal ini direalisasikan oleh pemuda, saya yakin masa depan Indonesia akan cerah. Karena itu, pemuda perlu melakukan rekonsiliasi. Hapuskan dendam dan perpecahan serta bangkitkan kesadaran bersama untuk memikul tanggung jawab terhadap bangsa ini," ujarnya bersemangat.

Menengok sejarah pada tahun 1928, lanjut Raihan, para pemuda dari berbagai suku dan daerah seperti Jong Java, Jong Sumateranen Bond, Jong Batak, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Borneo, Jong Islamiten Bond, berkumpul. Kesadaran mereka bangkit. Mereka sadar bahwa perjuangan mereka yang besifat kedaerahan selama ini tidaklah kuat sehingga membutuhkan kekuatan yang besar untuk mengusir penjajah pada masa itu.

Nah, kekuatan besar itu muncul ketika ada persatuan. Karena itu mereka berkumpul untuk mengejawantahkan kesadaran bersama tersebut, menghapuskan dendam, menutup luka-luka yang pernah ada, menghormati perbedaan-perbedaan yang ada seperti ras, suku, agama, ideologi yang kemudian dituangkan dalam bentuk Putusan Kongres Pemuda II tahun 1928 yang kemudian lebih dikenal dengan Sumpah Pemuda.

JAKARTA - Politisi dari Fraksi PKS DPR RI, Raihan Iskandar, mengatakan Sumpah Pemuda yang sudah memasuki tahun ke-84 masih tetap relevan diperingati,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News