PKT Optimistis Mampu Kurangi Emisi Karbon hingga 32,51 Persen Pada 2030
"Biomass sebagai campuran pembangkit listrik boiler batu bara," ucapnya.
Rahmad optimistis melalui praktik ini, diperkirakan dapat mengurangi emisi pabrik hingga 5,4 persen.
Selain itu, PKT melakukan reaktivasi pabrik urea Proyek Optimasi Kaltim (POPKA-2) yang berpotensi mengurangi emisi 3,4 persen atau sebesar 145.408 ton CO2 per tahun.
"Juga menyiapkan kapasitas penyimpanan carbon storage sebesar 130 MM ton CO2 atau sekitar 21 persen dari total potensi penyimpanan karbon di Indonesia," ungkapnya.
PKT, kata Rahmad, juga secara aktif turut mengembangkan keterlibatan masyarakat sekitar melalui kehutanan dengan mengajak mereka untuk menanam tanaman yang mampu menyerap lebih banyak CO2 seperti mangrove, matoa, mahoni, durian, dan lainnya.
Selain dapat mengurangi gas emisi karbon, dengan adanya kegiatan ini pun mampu memberikan nilai tambah dengan memanfaatkannya menjadi produk lain seperti kosmetik, makanan, dan lainnya.
“Kami mengembangkan budaya ramah lingkungan sebagai bagian dari program Environment, Social, and Governance (ESG) perusahaan," tegasnya.
Ke depannya, PKT menargetkan untuk menanam 50 ribu jenis pohon/tahun yang diantaranya merupakan tanaman mangrove yang mampu menyerap karbon hingga 37.500 ton per tahun.
Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menyatakan lebih fokus dalam mengembangkan industri hijau berkelanjutan melalui roadmap perusahaan.
- KB Bank & Daimler Commercial Vehicles Indonesia Teken Kerja Sama Dealer Financing
- Perhatikan Penyandang Disabilitas, PNM Gelar Pelatihan Kewirausahaan
- MenKopUKM Ajak 15 Startup ke Singapura untuk Bersiap Go Global
- Utang Indonesia Turun di Awal 2024, Ini Penyebabnya
- Kemenkop UKM Kolaborasi Bareng LKPP dan Hippindo Gelar Pameran Inabuyer B2B2G 2024
- Jadi PTS Terbaik se-Indonesia, Atma Jaya Jakarta Raih Kategori Lulusan Mudah dapat Kerja