PLN Dapat Utang Valas Rp 1 T

PLN Dapat Utang Valas Rp 1 T
Dirut PLN Dahlan Iskan (berkemeja biru kedua dari kiri) bersama sejumlah direktur bank yang tergabung dalam sindikasi perbankan usai penandatanganan perjanjian kredit pendanaan proyek pembangkit 10.000 MW fast track program tahap I, Senin (27/12). Foto : Arundono/JPNN
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menggandeng empat bank nasional untuk mendanai proyek transmisi program pembangkit listrik 10.000 MW (fast track program/FTP) tahap I. Empat bank tersebut akan mendanai porsi valas senilai Rp 1 triliun.

      

"Keberhasilan ini akan memacu semangat dan kerja keras PLN dalam penyelesaian konstruksi proyek pembangkit dan transmisi FTP 10.000 MW sehingga dapat beroperasi sesuai target yang diharapkan," ujar Direktur Utama PLN Dahlan Iskan di kantor PLN Pusat, Senin (27/12).

Empat bank tersebut adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan Bank BCA. Keempat bank papan atas itu bakal mendanai porsi valas ekivalen Rp 1.067.683.579.600. Pendanaan itu digunakan untuk proyek transmisi milik PLN berupa Gardu Induk Gas Insulated & Under Ground Cable Switchgear PLTU 1 Banten-Suralaya dan  Conventional Substation PLTU 1 Banten-Suralaya di Pulau Jawa.

"Proyek yang didanai bank nasional ini akan menghemat biaya operasi PLN Rp 3 triliun per tahun karena bisa menggantikan pembangkit berbahan bakar minyak yang mahal dengan pembangkit berbahan bakar batu-bara yang lebih murah," lanjutnya.

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menggandeng empat bank nasional untuk mendanai proyek transmisi program pembangkit listrik 10.000

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News