PLN Pusat Ogah Bantu Manajer Medan

PLN Pusat Ogah Bantu Manajer Medan
PLN Pusat Ogah Bantu Manajer Medan
Bambang Dwiyanto menilai, ancaman-ancaman semacam itu merupakan hal yang biasa dialami pimpinan dan petugas PLN saat bertugas, terutama saat melakukan pemutusan listrik akibat konsumen menunggak. "Ancaman-ancaman seperti itu merupakan suatu dinamika bertugas. Saya percaya Pak Wahyu sudah punya strategi menghadapinya, sudah ada SOP-nya," kata Bambang.

Dijelaskan Bambang, sebenarnya pemutusan aliran listrik merupakan tindakan wajar jika ada penunggakan. "Kalau nunggak, ya diputus, selain ada sanksi berupa denda keterlambatan," ujarnya.

Dia membandingkan dengan pelanggan jaringan telepon, yang juga pasti akan diputus jika menunggak pembayaran. "Langganan koran saja juga diputus jika tidak membayar," selorohnya.

Dikatakan Bambang, keberanian Wahyu tidak akan menjadi bagian dari penilaian kinerjanya. Yang dijadikan indikator penilaian terhadap kinerja pimpinan PLN di daerah, terangnya, antara lain adalah ada tidaknya tunggakan pembayaran oleh konsumen. "Kalau tunggakan besar, berarti kinerjanya kurang. Kalau tunggakan nol, berarti kinerjanya bagus," kata Jubir PLN Pusat itu.

JAKARTA --  Langkah petugas PT PLN Wilayah Medan yang berencana memutus listrik di Rumah Tahanan (Rutan) dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News