PLN Sebut FABA Bisa Jadi Bahan Baku Konstruksi hingga Bermanfaat untuk Pertanian

PLN Sebut FABA Bisa Jadi Bahan Baku Konstruksi hingga Bermanfaat untuk Pertanian
PLN Sebut FABA Bisa Jadi Bahan Baku Konstruksi hingga Bermanfaat untuk Pertanian. Foto: Humas PLN

Menurut Agung juga, berbekal izin dari Kementerian LHK, PLTU Tanjung Jati B menyulap FABA menjadi batako, paving dan beton pracetak.

Kemudian, lanjut dia, digunakan untuk kegiatan CSR pembangunan rumah warga tidak mampu di sekitar pembangkit tersebut.

“Hasil olahan dari limbah FABA itu kami manfaatkan untuk merenovasi rumah di sekitar PLTU Tanjung Jati B,” kata Agung.

Sebagai gambaran, sambung dia, satu rumah bertipe 72 yang dibangun membutuhkan sekitar 1.600 batako yang menyerap 11 ton FABA untuk pembuatannya.

Sepanjang 2020, PLTU Tanjung Jati B telah berhasil menyalurkan 115.778 buah paving dan 82.100 batako dari FABA untuk pembangunan infrastruktur. Setelah tahun lalu membukukan 15.241 paving dan 20.466 batako.

“Terbaru kami salurkan sebanyak 32.600 buah paving untuk renovasi masjid Darul Muttaqin, Desa Kaliaman, Kembang, Jepara,” imbuh Agung.

Selain itu, kata dia, di PLTU Asam Asam memanfaatkan FABA sebagai road base (lapisan jalan) dalam pembuatan akses jalan. PLTU Suralaya memanfaatkan FABA sebagai bahan baku batako dan bahan baku di industri semen. Sementara, PLTU Ombilin memanfaatkan FABA menjadi campuran pupuk silika.

“PLN yakin momentum ini sebagai era baru pengelolaan FABA. Memberi harapan baru pada infrastruktur lebih murah dan kualitas lingkungan yang lebih baik,” kata Agung.

PLN akan manfaatkan FABA untuk bahan baku konstruksi hingga pertanian. Simak selengkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News