Plus Minus Sistem Zonasi Penerimaan Siswa Baru

Plus Minus Sistem Zonasi Penerimaan Siswa Baru
Guru dan siswa. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Dia menuturkan, di zona SMAN 3 Banjarbaru terdapat empat SMP. Jika siswa di empat SMP tersebut keseluruhannya berdomisili di Cempaka, maka mereka tidak akan kekurangan siswa.

Namun apabila hanya sebagian saja yang berdomisili di Cempaka, kemungkinan mereka akan kekurangan siswa. "Kalau kurang terpaksa kami menerima siswa yang berada di luar zonasi," ujarnya.

Sesuai hasil rapat MKKS Banjarbaru, di Kota Idaman akan memberlakukan sistem 90 persen di dalam zonasi dan sisanya di luar.

Maka sekolah yang kekurangan siswa bisa memanfaatkan jatah menerima calon siswa dari luar zonasi, sebesar 10 persen. "Tapi kalau pendaftar berlebih akan kami seleksi," kata Saryono.

Secara terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Yusuf Effendy mengungkapkan, kesulitan sekolah dengan adanya zonasi bisa dipecahkan di MKKS.

"Di musyawarah itu semua akan diatasi, sementara ini 'kan belum terlihat mana sekolah yang kekurangan pendaftarar? Dan mana yang pendaftarnya membeludak," ungkapnya.

Akan tetapi, menurutnya banyak hal positif yang dihasilkan jika sistem zonasi diterapkan. Seperti, tertampungnya semua anak yang berada satu zonasi sekolah.

"Biasanya kan anak-anak bisa sekolah di luar zonasi, karena tidak diterima di sekolah dekat tempat tinggalnya," ujarnya.

Sistem zonasi diterapkan dalam penerimaan siswa baru tahun ajaran 2017/2018. Yaitu sekolah diwajibkan menerima siswa yang bertempat tinggal di wilayah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News