PM Cameron Dituding Langgar Etika

PM Cameron Dituding Langgar Etika
PM Cameron Dituding Langgar Etika
Menteri Kebudayaan Jeremy Hunt yang bertanggung jawab soal pengambilan keputusan akhir kesepakatan pembelian saham BSkyB juga membela Cameron. Menurut dia, tudingan soal diskusi Cameron terkait kesepakatan atas pembelian saham televisi tersebut sangat tidak relevan. "Sama sekali tidak ada relevansinya. Sebab, kewenangan ada di tangan saya," tegasnya.

Namun, Juru Bicara Bidang Pariwisata Partai Buruh Ivan Lewis menyatakan bahwa masih ada pertanyaan lebih jauh yang harus dijawab oleh Cameron. "Poin penting dari proses (kesepakatan) ini adalah unsur transparansi dan independensi," katanya kepada BBC. "Dengan kata lain, semua keputusan seharusnya ada di tangan Jeremy Hunt dan bebas dari pengaruh David Cameron," tandasnya.

Tekanan terhadap David Cameron terus berkembang pasca penangkapan Andy Coulson, mantan editor NOTW, pada 8 Juli lalu. Pasalnya, Cameron pernah mengangkatnya sebagai direktur (kepala) komunikasi. Coulson mundur dari jabatannya di Downing Street pada Januari lalu.

Sebelumnya, Coulson mengundurkan diri sebagai editor NOTW pada 2007 karena skandal penyadapan. Namun, dia membantah terlibat dalam skandal tersebut. Meski begitu, sejumlah laporan yang diungkap beberapa media lain secara jelas menyinggung keterlibatan dia dalam skandal itu. Termasuk tudingan bahwa Coulson pernah meminta bantuan seorang pelaku kriminal (penjahat) untuk menyuap polisi demi mendapatkan informasi terkait dengan tugasnya di NOTW. (AFP/BBC/cak/dwi)

LONDON - Tekanan atas Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron, 44, sebagai buntut terungkapnya skandal penyadapan telepon oleh tabloid News of


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News