PM Jepang Tegaskan Paparan Radiasi Aman
Asal Warga Patuhi Aturan Pemerintah
Sabtu, 02 April 2011 – 14:24 WIB
TOKYO - Pemerintah Jepang berusaha mendinginkan kekalutan di masyarakat akibat krisis nuklir pasca bencana gempa bumi dan tsunami 11 Maret lalu. Perdana Menteri Naoto Kan kemarin (1/4) menyatakan bahwa paparan radiasi dari PLTN Fukushima tidak berbahaya bagi kesehatan jika masyarakat mengikuti imbauan pemerintah. "Pemerintah telah mengumpulkan semua ahli yang mumpuni untuk menstabilkan PLTN. Namun, situasinya belum bisa mencapai kondisi yang kita sebut sebagai stabil," terangnya.
"Kebijakan pemerintah yang diberlakukan di sekitar wilayah (aman radiasi di sekitar PLTN) tersebut diambil berdasarkan masukan dan usulan para ahli," ujar Kan seperti dilansir Agence France-Presse. "Di Jepang, kami meminta semua orang mematuhi aturan. Jika mereka patuh, tidak akan ada efek buruk bagi kesehatan," tandasnya.
Baca Juga:
Jepang menyatakan belum merasa perlu untuk memperluas zona aman seperti diusulkan badan pengawas nuklir internasional IAEA, dari radius 20 kilometer menjadi 40 kilometer dari PLTN. Imbauan IAEA tersebut dilansir setelah ditemukan kandungan radioaktif di Desa Iitate, berjarak 40 kilometer dari PLTN Fukushima Daiichi.
Baca Juga:
TOKYO - Pemerintah Jepang berusaha mendinginkan kekalutan di masyarakat akibat krisis nuklir pasca bencana gempa bumi dan tsunami 11 Maret lalu.
BERITA TERKAIT
- PM Singapura Akui Jasa Besar Presiden Jokowi Bagi Kawasan
- Israel Bebas Membantai di Gaza, Negara-Negara Arab Pertanyakan Fungsi PBB
- Jepang Lanjutkan Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut, Kekhawatiran Global Muncul
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023