PM Kuwait Mundur

PM Kuwait Mundur
PM Kuwait Mundur
Taktik politik  bumerang yang dipraktikkan pemimpin negara Kuwait tersebut dipastikan bakal memperparah ketegangan politik di negara kecil kaya minyak tersebut. Pasalnya, koalisi besar oposisi, mulai dari kelompok oposisi sampai liberal mendesak dilakukannya reformasi di pemerintahan. Ditambah lagi adanya kritikan tajam terkait rencana penempatan pasukan di negara tersebut setelah ditarik dari Afghanistan akhir tahun ini.

Meski demikian, konflik politik tersebut diperkirakan tidak akan mengancam sistem politik Kuwait, dimana sosok emir mempunyai memegang peranan kunci untuk menunjuk sejumlah posisi penting pemerintahan.

Sebenarnya, konflik politik di Kuwait sudah dimulai jauh sebelum revolusi Arab (Arab Spring) terjadi di sejumlah negara. Ketegangan memuncak ketika bulan lalu ribuan demonstran yang marah menduduki gedung parlemen.

Emir Kuwait, Sheikh Sabah Al Ahmed Al Sabah, memerintahkan pengetatan keamanan pasca insiden tersebut. Emir menyebut kejadian penyerangan parlemen tersebut sebagai "hari kelam" bagi Kuwait. (cak/ami)
Berita Selanjutnya:
Pemilu, Warga Mesir Terbelah

KUWAIT CITY- Krisis politik di Kuwait mulai berdampak pada jalannya roda pemerintahan. Perdana menteri dan anggota kabinetnya mengajukan pengunduran


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News