PM Kuwait Mundur
Rabu, 30 November 2011 – 10:16 WIB

PM Kuwait Mundur
Taktik politik bumerang yang dipraktikkan pemimpin negara Kuwait tersebut dipastikan bakal memperparah ketegangan politik di negara kecil kaya minyak tersebut. Pasalnya, koalisi besar oposisi, mulai dari kelompok oposisi sampai liberal mendesak dilakukannya reformasi di pemerintahan. Ditambah lagi adanya kritikan tajam terkait rencana penempatan pasukan di negara tersebut setelah ditarik dari Afghanistan akhir tahun ini.
Meski demikian, konflik politik tersebut diperkirakan tidak akan mengancam sistem politik Kuwait, dimana sosok emir mempunyai memegang peranan kunci untuk menunjuk sejumlah posisi penting pemerintahan.
Sebenarnya, konflik politik di Kuwait sudah dimulai jauh sebelum revolusi Arab (Arab Spring) terjadi di sejumlah negara. Ketegangan memuncak ketika bulan lalu ribuan demonstran yang marah menduduki gedung parlemen.
Emir Kuwait, Sheikh Sabah Al Ahmed Al Sabah, memerintahkan pengetatan keamanan pasca insiden tersebut. Emir menyebut kejadian penyerangan parlemen tersebut sebagai "hari kelam" bagi Kuwait. (cak/ami)
KUWAIT CITY- Krisis politik di Kuwait mulai berdampak pada jalannya roda pemerintahan. Perdana menteri dan anggota kabinetnya mengajukan pengunduran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza