PM Malaysia: Tak Ada Hasrat Menutup Kasus

Soal Pencurian Mesin Pesawat Tempur

PM Malaysia: Tak Ada Hasrat Menutup Kasus
PM Malaysia: Tak Ada Hasrat Menutup Kasus
Meski baru diungkap Minggu (20/12), kasus raibnya mesin pesawat militer itu sudah terjadi akhir tahun lalu. Pemerintah Malaysia bahkan akan berencana menggugat melalui jalur hukum internasional karena melibatkan sindikat di beberapa negara.

"Departemen (Pertahanan) akan menempuh aksi hukum pada level internasional untuk menggugat perusahaan (asing) yang terlibat," ujar Menteri Pertahanan Ahmad Zahid Hamidi dalam wawancara dengan Kantor Berita Bernama, seperti dilansir Agence France-Presse, Minggu (20/12).

Konon, mesin pesawat itu dijual ke pasar gelap dan dibeli sebuah perusahaan internasional yang berkantor pusat di Amerika Selatan. Surat kabar The Star melaporkan bahwa mesin ilegal itu dijual seharga 50 juta ringgit (sekitar Rp 137,7 miliar). Laporan lain menyebutkan bahwa mesin pesawat tersebut berakhir di tangan perusahaan asal Timur Tengah.(fuz/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Wartawan Ikut Marah

PUTRAJAYA- Pemerintah Malaysia memastikan tidak akan menutup kasus pencurian mesin pesawat tempur milik Angkatan Udara Malaysia (Tentera Udara Diraja


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News